TANAH DATAR-Seminar Pencegahan Stunting sebagai wujud Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar melalui Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) yang melibatkan lintas sektoral untuk mendukung upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di Tanah Datar menuju kabupaten sehat.
Kesejahteraan suatu bangsa itu dimulai dari kesejahteraan keluarga dan itu merupakan salah satu sasaran pembangunan, dari itu diharapkan pengurus TP PKK dan kader-kader PKK hingga jorong serta pihak-pihak yang terlibat meningkatkan peran sertanya di tengah-tengah masyarakat.
Hal itu disampaikan Bupati Tanah Datar yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Elizar ketika membuka secara resmi Seminar Pencegahan Stunting di Aula Kantor Bupati Tanah Datar, Rabu (18/05).
Seminar yang diikuti hampir 200 peserta yang terdiri dari pengurus TP PKK kabupaten, ketua TP PKK kecamatan, ketua TP PKK nagari, organisasi wanita, kader PKK nagari dan unsur terkait ini mengangkat tema, “kita tingkatkan sinergisitas dalam rangka pencegahan dan penurunan angka stunting di Kabupaten Tanah Datar menuju Tanah Datar Sehat”.
Dikatakan Elizar lagi kader PKK dan unsur terkait harus menjadi motivator, komunikator dan dinamisator pembangunan serta juga terus meningkatkan kemampuan disemua tingkatan dan memiliki persepsi yang sama dalam penanganan dan penurunan angka stunting di Tanah Datar.
“Tingkatkan pemahaman dan komitmen dalam penanganan stunting sebagai upaya preventif untuk mencegah stunting melalui peran pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan bagi keluarga yang memiliki balita, pemantauan tumbuh kembang anak serta teknik berkomunikasi yang baik antara orang tua dan anak remaja, ” ujarnya.
Elizar ingatkan, dari pengertiannya jika stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan pada balita yang disebabkan dari kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek dari anak seusianya.
Sementara itu Ketua TP PKK Tanah Datar yang diwakili Wakil Ketua TP PKK Ny. Patty Richi Aprian dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dra. Maswita Djaja, M.Sc Psikolog dan Alfiasari, SP, M.Si dari Yayasan Melati Jakarta yang telah bersedia menjadi nara sumber dalam seminar itu.
Dalam sambutan yang dibacakan Ny. Patty tersebut disampaikan harapan agar semua peserta mengikutinya dengan serius sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal dan dapat diimplementasikan kepada masyarakat bersama kader dengan tujuan angka stunting bisa diminimalisir.
“TP PKK harus bekerja keras untuk melakukan pembinaan ke kecamatan dan nagari dalam rangka penurunan angka stunting untuk tercapai hal ini perlunya peningkatan wawasan dan pengetahuan tentang penyebab dan pencegahan stunting salah satunya melalui seminar ini, ” ucapnya.
Sebelumnya panitia dalam laporannya menyebutkan seminar selama dua hari dari tanggal 18-19 Mei ini diikuti Ketua TP PKK kabupaten beserta pengurus sebanyak 36 orang, ketua organisasi wanita 10 orang, ketua IGTKI dan Himpaudi 30 orang, ketua tppkk kecamatan dan nagari 89 orang dan kepala KUA sebanyak 14 orang.
Tujuan dari seminar itu sendiri disebutkan untuk mengetahui fase-fase 1000 hari pertama kehidupan yang merupakan fase terpenting dalam tumbuh kembang anak. Dan mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Tanah Datar.
Sementara dalam materi yang disampaikan pemateri Alfiasari, M.Si yang berjudul Stunting Ancaman Sumber Daya Manusia dan Peran Strategis PKK disebutkan bagaimana mengenali bahaya stunting karena balita/baduta yang mengalami stunting diantaranya akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, rentan penyakit, kedepannya akan beresiko pada penurunan tingkat produktivitas serta akan dapat mewariskan kekurangan gizi pada keturunan berikutnya dan kesempatan kerja turut terbatas.
Begitu juga dengan pemateri Dra. Maswita Djaja, M.Sc. Psikolog dalam materi yang berjudul Pengasuhan 1000 HPK untuk pencegahan stunting dan optimalisasi tumbuh kembang anak disebutkan jika stunting bisa dicegah melalui 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Dikatakan Maswita 1000 HPK itu sangat penting karena otak tubuh berkembang pesat yang mendukung proses pertumbuhan anak dengan sempurna, periode kritis dan sensitif, tumbang berjalan sangat cepat, pondasi bagi tumbuh kembang, dan masa kehamilan masa yang sangat menentukan bagi kesehatan. (JH)