TANAH DATAR - Salah satu penopang di sektor industri pariwisata khususnya di desa wisata di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat adalah dengan keberadaan homestay atau rumah singgah.
Untuk itu diperlukan strategi atau peningkatan pelayanan kepada pengunjung, sehingga mampu memberikan kenangan tersendiri bagi setiap tamu yang datang. Karena homestay tidak hanya mampu menjual kamar, tapi juga mampu menjual cerita dan kenangan bagi pengunjungnya di Tanah Datar.
Baca juga:
Melbourne, Festival of Youth and The Art
|
Hal itu dikatakan Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian disela-sela menghadiri halal bihalal Perhimpunan Homestay Sumatera Barat di Kampung Minang, Nagari Sumpu Minggu, (22/5/2022).
Wabul Richi Aprian juga mengatakan Nagari Sumpu adalah satu Nagari di Sumatera Barat yang masuk Top 50 Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dan peringkat empat kategori sovenir pada 2021.
"Alhamdulillah pada tahun ini Tanah Datar kembali masuk Top 50 ADWI yang diwakili oleh Nagari Pariangan, " kata Wabup.
Dilanjutkannya, keberhasilan Tanah Datar masuk ADWI bukan hanya pintar-pintar Dinas Pariwisata saja, tapi adalah bentuk koordinasi, kerjasama Pemkab Tanah Datar, Provinsi, pengusaha homestay, dan juga seluruh Pokdarwis serta masyarakat.
Baca juga:
Weekend Ber-Commuter Line Ria
|
"Jadi dengan bersama-sama tidak ada yang tidak bisa kita kerjakan. Setelah sekin lama kita terdampak Pandemi, bahkan di Bali banyak homestay yang hilang dan gulung tikar, alhamdulilah berkat kesabaran kita semua saat ini kita kembali pulih, " lanjutnya.
Sementara Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nagari Sumpu Zulherman mengatakan di Nagari Sumpu dari 70 rumah gadang, tiga unit rumah dijadikan homestay.
Adapun fasilitas yang disediakan, yaitunya rumah gadang sebagi homestay, ada kamar utama berupa kamar anjung, toilet, jaringan internet berupa Wi-Fi.
"Rata rata yang nginap disini sebelum pandemi kebanyakan wisatawan dari luar, dari Jakarta, Pekanbaru yang mencari suasana desa dan mereka dapatkan itu ada disini, " katanya.