TANAH DATAR - Ada momen yang berbeda saat pelantikan 54 Wali Nagari terpilih dan 54 calon Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Nagari se Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat yang dilaksanakan pada hari Senin (13/11) di Gedung Nasional Maharajo Dirajo Batusangkar kemarin.
Pasalnya dari 54 Walinagari terpilih yang hendak dilantik, calon Ketua TP PKK Nagari yang merupakan istri sah dari masing-masing Walinagari justru berjumlah 55 orang.
Saat pembawa acara mengumumkan sesi pelantikan Ketua TP PKK sempat terjadi insiden kecil yang menarik perhatian banyak orang, yakni kericuhan dua orang wanita yang berpakaian calon Ketua TP PKK Nagari, keduanya saling beribut posisi untuk dilantik, namun berkat kesigapan panitia, keributan itu bisa diatasi.
Belakangan diketahui ternyata kedua orang wanita itu merupakan istri dari Fernando Walinagari Sumpu, Kec. Batipuh Selatan.
Hal itu disampaikan Plt Camat Batipuh Selatan Muhammad As'as.
"Iya benar (terjadi kericuhan), jadi Pak Walinagari ini punya 2 istri, yang satu tercatat secara resmi dan yang lainnya nikah siri, akibat kericuhan itu pelantikan Ketua TP PKK Nagari Sumpu terpaksa kita tangguhkan, " terangnya saat di konfirmasi melalui sambungan telpon, Selasa (14/11).
Sementara saat di konfirmasi kepada Fernando Walinagari Sumpu tidak membantah prihal kericuhan itu.
Dirinya membenarkan, hal itu terjadi karena kurangnya koordinasi anak sulung dari istri pertamanya dengan dirinya, sehingga ketika dirinya sudah memutuskan istri mudanya untuk di lantik sebagai Ketua TP PKK Nagari, sang putra juga membawa ibunya (istri tua Fernando Red.) ke lokasi pelantikan.
"Berdasarkan kesempatan dan musyawarah keluarga kita sudah memutuskan istri muda saya yang jadi Ketua TP PKK Nagari, makanya saat pelantikan saya bawa dia (istri muda), rupanya anak saya yang baru pulang dari rantau tanpa berkoordinasi dengan saya juga membawa ibunya ke lokasi, sehingga terjadilah kericuhan itu, " terangnya kepada indonesiasatu.co.id melalui sambungan telepon, Selasa (14/11).
Akibat kericuhan itu pelantikan Ketua TP PKK Nagari Sumpu terpaksa ditangguhkan hingga Februari 2024.(JH)